Jumat, 03 Oktober 2014

public relation



Public relation
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

Fungsi Public Relation

Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).

food and beverage



Cara Menata Alat Makan dan Minum
a. Semua alat makan atau minum disiapkan dalam keadaan bersih.
b. Plate, spoon, fork dan knife diletakan 2cm dari pinggir meja.
c. Peralatan jenis garpu diletakan disebelah kanan piring kecuali garpu yang tidak mempunai pasangan diletakan disebelah kanan, seperti garpu untuk makanan hidangan laut (sea food fork), contoh: hidangan shrimp cocktail. Garpu diletakan dengan gigi garpu menghadap ke atas.
d. Peralatan jenis pisau dan sendok diletakan disebelah kanan piring. Pisau diletakan dengan mata pisau menghadap ke piring makan. Sendok diletakan terbuka dengan punggung sendok dibawah.
e. Peralatan makan untuk hidangan penutup, yaitu: sendok, garpu, dan pisau diletakan di sebelah atas piring.
f. Alat-alat makan yang diatur disebelah kiri, kanan, dan atas dari piring diletakan sedemikian rupa sehingga alat alat yang perlu untuk hidangan utama ada pada bagian luar. Waktu makan dimulai dengan menggunakan alat alat dari kiri dan kanan bagian luar dan makin kedalam dekat piring.
g. Water goblet diletakan disebelah atas alat makan disebelah kanan piring diatas dinner knife. Bila tamu belum datang, gelas air putih diletakan tertelungkup.




Penataan Meja Makan Menurut Standar Hotel
Restoran di dalam hotel biasanya menata meja dengan dua cara, yaitu penataan meja makan a'la carte dan penataan table d'hote. Disamping itu masih ada penataan meja makan cara Inggris, Perancis, Rusia.

1. Penataan Meja Makan A la Carte
       pada waktu menata meja makan a la carte, penata belum tahu hidangan apa saja yang akan dipean oleh tamu. Oleh karena itu kita tata peralatan makan dan minum yang satndar (standard a la carte cover). Apabila tamu memesan bermacam-macam hidangan, pramusaji akan menambah peralatan makan dan minum yang diperlukan.

2. Penataan Meja Makan Table d'hote
       peralatan makan untuk table d'hote ditata diatas meja lengkap mulai dari peralatan makan untuk Appetizer sampai dengan peralatan makan untuk hidangan dessert sesuai dengan menu table d'hote yang dihidangkan.
Langkah pertama dalam mengatur meja adalah melakukan cover. Cover mempunyai arti 2 macam, yaitu:
1. Berarti tamu atau jumlah tamu yang dapat ditambah dalam suatu restoran
2. Berarti semua cutlery, crockery, glassware, dan linen yang diperlukan untuk dipersiapkan diatas meja sebagai alat untuk makan bagi seorang tamu.
     Jadi, laying a cover adalah istilah khas restoran yang berarti mempersiapkan atau memasang cutlery, glassware, dan linen di meja untuk keperluan tamu, sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan.
      Table cover atau table setting dalam istilah restoran adalah menata meja. Table setting adalah serangkaian kegiatan mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makanan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan untuk meningkatkan efisiensi kerja pramusaji dan kenyamanan pelanggan. Table set-up adalah seperangkat peralatan yang rapi, bersih, dan siap pakai. Peralatan siap pakai terdiri dari chinaware, silverware, glassware, dan linen yang disusun di atas meja lengkap dan rapi untuk satu orang.

      Jadi, dapat disimpulkan, table setting adalah rangkaian kegiatan menutup meja menggunakan peralatan yang telah siap dipakai. Sebelum melaksanakan proses menutup meja, ada beberapa peralatan pendukung yang harus dipersiapkan, yaitu:

1. Seperangkat kursi dan meja.
2. Linen, yaitu Moulton, Table Cloth, dan Napkin.
3. Silverware (peralatan dari logam, seperti sendok, garpu, dan pisau)
4. Chinaware (peralatan dari porselin, seperti cangkir, piring, mangkuk, dll.)
5. Glassware (peralatan yang terbuat dari gelas)
6. Table accessory (salt&pepper shaker, flower vase, table number, ashtray, dan sugar bowl)

Untuk memenuhi kebutuhan tamu yang berbeda selera, disusunlah dua macam menu, yaitu menu a'la carte dan table d'hote.

1. Pengertian Menu a'la carte
Menu a'la carte ialah menu yang disusun dengan disertai harga untuk setiap makanan yang dicantumkan pada menu.

Ciri-ciri menu a'la carte adalah sebagai berikut:
(1) Semua makanan yang dapat disediakan oleh restoran atau catering dalam kartu menu dikelompokan macam makanannya, misalnya: kelompok soup, kelompok maincourse dan kelompok minuman.
(2) Pemesan diberi kesempatan untuk dapat memilih makanan sesuai selera.
(3) Setiap makanan diberi harga tersendiri.
(4) Pemesan membayar harga makanan sesuai dengan harga makanan yang dipesan.
(5) Makanan akan dimasak bila ada pesanan.

2. Pengertian Menu table d'hote
Menu table d'hote adalah satu set susunan menu yang merupakan hidangan lengkap (complete meal) dengan satu harga tertentu. Dengan susunan semacam ini, tamu tidak leluasa memilih makanan sesuai selera, melainkan terbatas pada menu yang sudah disusun. Namun demikian, untuk tidak mengecewakan pemesan, seringkali disediakan pilihan terbatas. Misalnya, disediakan dua macam sop yang dapat dipilih salah satu. Harga yang dibayar oleh pemesan sesuai dengan harga yang tercantum dalam menu tersebut, meskipun pemesan tidak makan seluruh hidangan.
1. Water goblet : gelas untuk menyajikan air es. 
2. White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih.
3. Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah.
4. Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne, champagne cocktail, dan sparkling wine.
5. Champagne saucer : gelas yang dipakai untuk menyajikan champagne dan sparkling wine. Jenis gelas ini    sudah jarang digunakan karena bibir gelas yang lebar membuat aroma champagne cepat menguap.
6. Beer glass : gelas untuk menyajikan bir.
7. Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan jus.
8. Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan softdrink.
9. Bordeaux glass : gelas yang dipakai untuk menyajikan bordeaux wines.
10. Sparkling wine glass : gelas yang dipakai untuk menyajikan champagne dan sparkling wine.
11. Rummer : gelas yang dipakai untuk menyajikan red atau white rhine wines.
12. Cognac glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan cognac. Gelas ini digunakan di Perancis.
13. Large snifter : gelas yang digunakan untuk menyajikan cognac dan brandy.
14. Sundae glass : gelas yang digunakan khusus dessert atau ice cream.
15. Aperitif glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan minuman aperitif (tall drinks)
16. Rock glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan scotch, bourbon, dan whiskey, yang kesemuanya disajikan beserta ice cube.
17. Cocktail glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan minuman cocktail.
18. Milk glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan milkshakes atau cold milk.